Di tengah padatnya Kota Bandung, tersembunyi sebuah kisah inspiratif dari sosok sederhana yang penuh semangat dan dedikasi – Pak Yayat Rustandi. Beliau adalah motor penggerak utama di Kampung Berseri Astra Pasirluyu Bandung.
Kampung Berseri Astra (KBA) Pasirluyu Bandung adalah Desa Sejahtera Astra (DSA) contoh nyata keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, hasil kolaborasi harmonis antara warga, pemerintah, dan PT Astra International Tbk.
Pak Yayat adalah seorang pemimpin yang menempatkan hati dan pikirannya pada perubahan nyata di lingkungannya. Melalui Komunitas Belajar Anak (KBA) Pasir Luyu, Pak Yayat telah mengukir kisah-kisah kecil tentang kemandirian, keberlanjutan, dan harapan yang besar. Dedikasinya pun diakui pada Agustus 2020, saat ia terpilih sebagai Duta KBA, sebuah penghargaan atas perjuangannya untuk memberdayakan dan membangun kesadaran masyarakat.
Pak Yayat bukanlah orang yang muncul tiba-tiba. Sejak awal, beliau sudah mengenal setiap sudut dan dinamika masyarakat di Pasir Luyu. Ia paham benar tantangan-tantangan yang dihadapi warganya dan memiliki impian besar: menjadikan Pasir Luyu sebagai komunitas yang mandiri dan lestari. Menurut Pak Yayat, pendidikan anak dan kesadaran lingkungan adalah dua hal mendasar yang harus ditanamkan sejak dini. "Kalau kita tidak peduli pada anak-anak dan lingkungan kita, siapa lagi?" ujarnya dengan penuh keyakinan.
Di KBA Pasir Luyu, anak-anak mendapat ruang aman untuk belajar, berkumpul, dan berkembang. Pak Yayat juga memperluas visinya, memikirkan cara bagaimana komunitas ini bisa lebih berdaya melalui upaya kecil tapi konsisten menjaga lingkungan.
Transformasi Lingkungan Lewat Karya Nyata
Pak Yayat memulai langkahnya dengan program-program sederhana namun berdampak besar. Salah satu yang paling berkesan adalah pendirian Bank Sampah Pasir Luyu, di mana warga diajak mengumpulkan dan memilah sampah plastik, yang kemudian diolah menjadi produk yang lebih berguna. Bank sampah ini bukan hanya sekadar solusi kebersihan, tetapi juga alat untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Pak Yayat pun menginisiasi penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di halaman-halaman rumah warga dan di lahan kosong di sekitar Pasir Luyu. Tanaman-tanaman tersebut memberikan manfaat ganda: selain memperindah lingkungan, tanaman ini bisa dijadikan obat herbal dan bahan masakan yang bermanfaat bagi kesehatan warga. Lewat kegiatan ini, ia mengajak masyarakat memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia di sekitar mereka.
Tak berhenti di situ, Pak Yayat menggerakkan warga untuk membuat kebun komunitas, mengisi lahan kosong dengan sayuran dan buah-buahan. Kebun ini tidak hanya menjadi sumber pangan bagi warga, tetapi juga ruang belajar bagi anak-anak agar mengenal dunia pertanian sejak dini. Kebun komunitas ini adalah simbol gotong royong dan kemandirian yang selalu diperjuangkan oleh Pak Yayat.
Komunitas Belajar Anak (KBA): Membentuk Generasi Muda yang Berdaya
KBA Pasir Luyu bukan sekadar tempat belajar, tapi ruang di mana anak-anak dan generasi muda diajak untuk mengembangkan diri. Setiap minggu, Pak Yayat dan para sukarelawan lainnya mengadakan berbagai kegiatan mulai dari literasi, seni, hingga edukasi lingkungan. KBA memberi anak-anak pengalaman yang tidak mereka dapatkan di sekolah formal, seperti kelas pertanian mini, di mana mereka diajak menanam dan merawat tanaman, hingga mengolah hasil panennya sendiri.
Pak Yayat melihat anak-anak sebagai aset utama masa depan. Menurutnya, mereka harus diberi kesempatan untuk bermimpi besar dan belajar dengan cara yang kreatif. KBA juga menjadi wadah bagi para pemuda yang ingin berkontribusi dalam kegiatan sosial. Melalui pelatihan, mereka diajarkan menjadi pemimpin kecil di komunitas, membuat program kreatif, dan menjaga komunikasi yang baik antarwarga.
Pengakuan Sebagai Duta KBA di Agustus 2020
Perjuangan Pak Yayat akhirnya diakui di tingkat yang lebih luas pada Agustus 2020, ketika ia dinobatkan sebagai Duta KBA. Penghargaan ini mengukuhkan beliau sebagai sosok inspiratif yang telah memberikan dampak besar melalui KBA dan gerakan lingkungan di Pasir Luyu. Dengan gelar ini, Pak Yayat mendapat kesempatan berbagi pengalaman dan ilmu kepada komunitas lain di Bandung dan sekitarnya, memperkenalkan konsep pengelolaan sampah, penanaman TOGA, hingga edukasi lingkungan untuk anak-anak.
Sebagai Duta KBA, Pak Yayat juga ikut dalam beberapa forum nasional, di mana ia bercerita tentang kiprah Pasir Luyu yang kini menjadi contoh komunitas berwawasan lingkungan dan mandiri. Dalam kesederhanaannya, Pak Yayat selalu berkata bahwa penghargaan ini adalah untuk semua warga Pasir Luyu yang telah mendukung dan ikut ambil bagian. “Ini bukan tentang saya, tapi tentang apa yang bisa kita lakukan bersama untuk anak-anak dan lingkungan kita,” katanya dengan rendah hati.
Dari tahun ke tahun, semangat Pak Yayat terus tumbuh, membawa pengaruh besar di Pasir Luyu dan sekitarnya. Warga melihat Pak Yayat bukan hanya sebagai pemimpin, tapi sebagai inspirasi hidup bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tindakan kecil. Kini, Pasir Luyu bukan hanya dikenal sebagai kawasan hunian, tetapi sebagai komunitas yang hijau, mandiri, dan berdaya.
"Keberhasilan dan kepuasan itu tercapai ketika program Kampung Berseri Astra sellau menginspirasi dan memotivasi kami untuk senantiasa bersama-sama bekerja, bergerak, berbuat, dan belajar agar bermanfaat bagi sesama dan lingkungan.”
Pak Yayat Rustandi – KBA Pasirluyu Bandung
Dengan dedikasi tanpa batas, Pak Yayat Rustandi telah membuktikan bahwa perubahan dimulai dari langkah sederhana, dari kesungguhan hati untuk peduli, dan dari semangat gotong royong. Keberhasilannya bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi sebuah inspirasi yang terus hidup, mengajak setiap orang untuk mencintai lingkungan dan berkontribusi bagi masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar